Rabu, 14 Desember 2011

~MAU AKU~



Lingkunganku, aku menyapamu,
Dengan suara lirih yang mengharu,
Ikut lah denganku,
Bersama mahakarya ubahanku.

Lingkunganku, aku menyentuhmu.
Dengan lembutnya kidung do’aku,
Iringi rintihan kebimbanganku,
Uraikan kembali benang-benang lalu.

Lingkunganku, aku menginginkanmu.
Bersama setiamu,
Bersama hamparan luas halus kasihmu.

Lingkunganku, Aku ingin memelukmu.
Bersama ketegaranku,
Dan gesitnya waktu yang memburu.

Akhirnya lingkunganku,
Tumbuhlah bersama benih-benih baru,
Menuai  indahnya iklim merahmu,
Yang tinggalkan gelapnya cerita lalu,
Dan mengubur kematian deritamu.

Lingkunganku, Aku mau kamu.


Rabu, 23 November 2011

Lagu Cinta Untukmu "Bunda"

Dear mom,
apa kabar bunda disana?? :)

Maaf y bunda, dinda memang anak yang tidak berguna.
sampai sekarang dinda belum menemukan lagu yang indah itu, lagu cinta untukmu bunda.
Maaf bunda, dinda sudah cari kemana-mana, di toko kaset, tanya sama sahabat-sahabat dinda.
sampai nanya sama Oom Googlepun masih tetap dinda belum ketemu lagu cinta untukmu bunda.
:'(

Bunda, jangan kecewa ya, dinda janji dinda akan tetap cari bunda. sampai ketemu.
dinda rindu bunda.
Lagu cinta itu untuk bunda, coba bunda dengar dinda nyanyi sedikit liriknya untuk bunda.

"Apa yang ku berikan untuk mama, untuk mama tersayang.
Tak ku miliki sesuatu berharga, untukmu mama tercinta.
Hanya ini ku nyanyikan, senandung dari hatiku untuk mama.
Hanya sebuah lagu sederhana,
Lagu Cintaku untuk mama......"

Minggu, 20 November 2011

Wanita Tua yang Menjadi Simbol Ketegaran

     Jadilah seperti seorang wanita renta yang tegar dihadapan Gubernur al-Hajjaj yang dengan keyakinan kepada Tuhannya. Saat anaknya dipenjara oleh sang Gubernur, sang gubernur bersumpah dengan nama Allah bahwa anaknya akan dibunuh dihadapan ibunya. Namun, wanita renta itu tetap yakin dan tegar seraya berkata "Walaupun kamu tidak membunuhnyapun kelak anakku juha akan mati".

     Jadilah seperti tegarnya ASMA' binti Abu Bakar, setelah dia melihat anaknya Abdullah bin Zubair terbunuh dengan di salib. kemudian dia menyatakan kalimatnya yang masyur, "Belumlah saatnya sang pemberani ini untuk berdandan".

     Dan jadilah seperti seorang wanita renta KHANSA' yang mengorbankan empat anaknya di jalan Allah. ketika mereka terbunuh syahid, dia seraya berkata,"Alhamdullillah segala puji bagi Allah yang tela memuliakanku dengan syahidnya mereka di jalan Allah".

Perhatikanlah wanita-wanita yang mulia itu beserta sejarah dan biografi mereka yang syarat akan makna.

Sabtu, 19 November 2011

It's a Poem

Gelombang Pasang di Lautan Hatiku
Gelombang Pasang di Lautan Hatiku

Seperti tak pernah bosan berlayar di lautan..
Lalu,,Lautan seperti apa yang t’lah kw arungi ??
Ya,, aku merasakan gejolak dari riakan gelombang itu..
Tapi tak begitu tinggi nampaknya..

Ahh,, ini masa mudaku..
Mau dimana lg akan ku ukirkan jejaku..?
Itu  gelombang yang hendak pasang,,
Terdengar gemuruhnya yang kencang..
Lalu kapan lagi akan menghempaskan airnya..?

 
Design by Asshodiqin Themes | Bloggerized by Armin Asshodiqin - Arm Technologi